Rahasia Cara Menanam Cabai Di Polybag Atau Pot Pada Pekarangan Rumah Agar Berbuah Lebat
Berkebun di halaman rumah yang terbatas adalah sebuah rutinitas yang sangat bermanfaat. Kebun di halaman rumah akan membuat halaman di belakang rumah anda menjadi lebih cantik dan juga lebih segar. Warna hijau ditengarai sangat ampuh menghilangkan stress bagi mereka yang tinggal di perkotaan.
Sebagai salah salah satu tanaman yang sangat mudah beradaptasi, Cabai atau Cabe bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat, selain harganya yang relatif naik turun, Cabai hampir digunakan setiap hari, sehingga jika anda membutuhkan cabai, anda tidak perlu jauh-jauh pergi ke pasar sisa mengambilnya di kebun belakang rumah.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara menanam dan merawat cabai agar berbuah ada baiknya memperkenalkan tanaman dengan buah berwarna merah ini. Tanaman cabai merupakan famili dari Solanacearum yang di dalamnya juga terdapat terong, cabai keriting dan cabai rawit.
Tanaman Cabe rawit bisa dengan mudah beradaptasi dari ketinggian 0 mdpl sampai dengan 1500 mdpl, sehingga salah satu kriteria tanaman yang dapat pada lahan sempit terpenuhi. Tanaman cabai tidak memiliki banyak tuntutan untuk hidup, cukup dengan menyediakan air cabai akan tetap tumbuh, namun untuk berbuah lebat, dibutuhkan beberapa tips dan cara khusus. Berikut Tips membuat tanaman cabe cepat berbuah:
1. Ketersediaan Unsur Hara dan Penggunaan Pupuk Organik
Beberapa kasus yang membuat tanaman cabai di rumah terutama yang tumbuh dalam kantung atau pot tumbuh kritis dengan buah jarang dan hampir mati adalah kesalahan dalam menyediakan unsur hara dan air. Kebanyakan orang yang bertanam cabe rawit sudah santai ketika cabai mereka sudah berbuah dan tumbuh lebat pada awal pertumbuhan padahal hal ini tidak menjamin kelangsungan hidup tanaman cabai. Jika tetap salah merawat kemungkinan buah cabai tidak akan merah, alias mati pada saat masih berwarna hijau.
Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kurangnya unsur hara yang terkandung dalam pot dan terlalu banyak unsur kimia seperti penggunaan pupuk Urea dan NPK secara berlebih. Urea dan Nitrogen memang sangat dibutuhkan oleh tanaman bahkan hampir 70 % kebutuhan tanaman adalah Nitrogen, namun sisa dari 30% kebutuhan tersebut juga sangat penting.
Dr. Agus Kuncaka (Dosen Kimia UGM) penggunaan pupuk organik jauh lebih baik dalam menjaga kesuburan tanah dan bertahan lebih lama dibandingkan dengan pupuk kimia buatan. Unsur kimia pada pupuk Urea akan membuat struktur tanah keras dan menghambat pertumbuhan zat hara, sedangkan pupuk organik mendukung daya dukung mikro-organisme tanah.
Penggunaan pupuk alami jauh lebih baik untuk tanaman cabai dalam pot seperti penggunaan kompos atau pupuk kandang, jika kedua pupuk ini masih susah didapatkan di tengah kota, ada banyak pupuk kimia organik yang dijual dalam bentuk kemasan. Tentu saja pupuk ini berbeda dengan pupuk kimia anorganik seperti urea dan Npk, hanya saja pupuk masih mahal dibandingkan dengan pupuk Urea yang dijual sampai dengan harga 2.000 per kg.
A. Cara Membuat Pupuk Organik dengan Bahan dasar Kotoran Ternak
A. Cara Membuat Pupuk Organik dengan Bahan dasar Kotoran Ternak
Ada beberapa jenis dari pupuk organik yang bisa dimanfaatkan untuk membuat tanaman cabe rawit yang ditanam di halaman rumah cepat berbuah seperti kompos dan pupuk kandang, hanya saja pembuatan pupuk kompos relatif lebih lama.
Pupuk organik berbahan dasar kotoran hewan atau dikenal dengan sebutan pupuk kandang jauh lebih cepat dibuat dibandingkan dengan pupuk kompos, hanya saja pupuk Kandang mengandung gas metan dan kandungan asam yang dapat membuat akar tanaman cabe menjadi rusak.
Agar aspek perusak dari kotoran ternak ini hilang diperlukan beberapa langkah agar pupuk organik berbahan dasar jauh lebih aman bagi tanaman. Salah satu caranya dengan menggunakan bantuan Microba dari ProMOL 12.
Bahan :
2 Kg Kotoran Hewan bisa Sapi/Kambing/Ayam/Kelelawar
10 gr ProMOL 12
250 gr gula aren
50 gram terasi udang
Air Secukupnya
Cara Pembuatan Pupuk Organik
Rebus 250 gram gula aren dan 50 gram terasi udang ke dalam 2 liter air, hingga terasi dan gula merah larut.
Dingin air rebusan tersebut selama 1 jam, lalu masukkan 10 gram ProMOL 12, aduk hingga rata.
Hancurkan kotoran hewan yang digunakan dengan blender atau bisa di tumbuh sampai agak halus.
Masukkan 2 kg kotoran hewan tersebut ke dalam ember berukuran 20 liter, lalu isi air sampai 17 liter.
Masukkan cairan gula, terasi dari ProMol yang sudah diaduk ke dalam ember yang berisi kotoran hewan.
Diamkan hingga 3 sampai 5 hari agar microorganisme berkembang ke dalam ember. Pupuk siap digunakan
B. Proses Pemberian Pupuk Organik
Penggunaan pupuk organik bisa diberikan sejak tanaman masih kecil dengan dosis setengah gelas aqau setiap kali pemberian. Pemberian dilakukan sebanyak 2 sampai 3 kali seminggu, selama proses pemberian, sebaiknya tanaman tidak perlu disiram dengan air.
Selain pemberian pupuk organik dengan bakteri prol MOL, pemberian air dari kolam berisi ikan nila juga akan membantu tanaman tumbuh besar dengan cepat.
2. Jangan Gunakan Pestisida Kimia
Pestisida dan insektisida merupakan cairan yang sangat ampuh dalam membasmi serangga dalam waktu singkat, namun pada skala rumah tangga, penggunaan Pestisida dan Insektisida kimia memiliki kerugian yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan keuntungan yang didapatkan.
Potensi keracunan bisa terjadi pada dua waktu yakni proses pemberian Insektisida, karena digunakan di rumah maka kemungkinan hewan lain dan anggota keluarga mengalami keracunan ringan sampai berat sangat besar.
Selain itu, buah cabe rawit yang terpapar insektisida dan pestisida akan menyerap sebagian dari zat berbahaya yang terkandung dalam dua bahan tersebut. Hal ini tentu saja berbahaya bagi kesehatan jika dilakukan dalam jangka waktu yang panjang.
Lantas bagaimana jika tanaman Cabe Rawit saya diserang hama?
Penanganan tentu saja agak sedikit berbeda tergantung dari kadar serangan yang dilakukan. Salah satu cara yang efektif tanpa insektisida adalah melakukan pemangkasan tanaman yang juga membantu proses peremajaan tanaman Cabe Rawit.
Cara lain adalah menggunakan Insektisida alami seperti penggunaan daun tembakau atau daun pepaya yang ampuh dalam mengusir serangga pengganggu tanaman cabe, hanya tentu saja membutuhkan upaya yang lebih rumit dibandingkkan dengan menggunakan insektisida kimia.
3. Penyiangan Tanaman Cabai
Penyiangan adalah proses menghilangkan tanaman yang tumbuh bersama di dalam pot dan juga proses menghilangkan bagian tanaman yang dianggap sudah tidak produktif atau sekarat. Penyiangan dilakukan pada bagian daun yang sudah kering atau pada batang pohon yang sudah kecokletan hampir mati.
Tujuan dari penyiangan ini agar tanaman cabai segera mengganti bagian yang dipangkas dengan cabang baru. Cabang baru tentunya lebih produktif dibandingkan dengan cabang lama hanya saja jangan sampai memangkas habis pohon cabai sampai daya hidupnya hilang dan tanaman akhirnya mati.
Pangkas bagian tersebut dengan menggunakan pisau tajam agar tidak melukai bagian lain dari tanaman cabai, hindari pemangkasan menggunakan tangan atau mematahkan batang dengan cara di goyang-goyang berkali-kali sampai batang tanaman cabai putus.
4. Penggemburan tanah dalam Pot
Tanaman yang ada dalam pot tentu saja semakin lama semakin mengeras. Tanah yang mengeras akan mengurangi sirkulasi udara di dalamnya sehingga akar tanaman akan kesulitan untuk tumbuh dengan baik.
Selain dari kandungan udara, tanah yang keras dalam pot akan membuat daya serap air berkurang sehingga air tidak tersimpan di dalam tanah tapi mengalir pada bagian bawah pot dan aliran tentu saja membawa serta humus yang ada sehingga tanah jadi tidak subur dan berakibat pada mengering-nya tanaman di dalam pot.
Ada dua cara menggemburkan tanah dalam Pot, yang pertama jika tanaman sedang tidak dalam keadaan berbuah atau baru saja di panen, Tanaman boleh dicabut dari pot kemudian mengganti tanamn dengan tanah yang ada setelah dicampur dengan kompos. Cara ini adalah cara yang paling baik namun dapat merusak buah jika yang tanaman yang ada sedang dalam keadaan berbuah.
menggemburkan tanman cabai dengan baik dan benar Rahasia Cara Menanam Cabai Di Polybag Atau Pot Pada Pekarangan Rumah Agar Berbuah Lebat
Cara kedua dilakukan pada saat tanaman cabai berbuah di dalam pot, Cara ini dengan cara mencungkil tanah dari luar atas dekat dengan batang (bukan tepat pada batang) dengan menggunakan alat seperti sekop kecil.
Cara ini lebih baik digunakan untuk membuat air tinggal dalam tanah namun harus rutin dilakukan paling tidak dua minggu sekali. Jangan mencungkil terlalu dalam karena berpotensi memutuskan akar tanaman