Jangan Pernah Mandi di Jam Berikut Ini, Berisiko Penyakit Jantung hingga Kematian Lho
Mandi menjadi salah satu solusi untuk menyegarkan tubuh, apalagi ketika cuaca panas dan tubuh berkeringat banyak.
Hal tersebut lumrah saja dilakukan, meskipun sebelumnya kamu telah mandi.
Namun kamu harus tahu, ada waktu-waktu tertentu yang tidak disarankan untuk mandi.
Menurut rumus kesehatan, pada waktu-waktu itu kondisi jantung sedang melemah, sehingga berisiko menyebabkan kematian mendadak.
Berikut waktu yang kurang tepat untuk mandi:
30 menit setelah shalat ashar
Kamu tidak disarankan untuk mandi lewat pukul 15.00-an, karena kondisi darah dalam tubuh sedang dalam keadaan panas.
Sehingga, mandi pada waktu tersebut dapat mengakibatkan rasa lelah dan letih yang berisiko mengalami kematian mendadak.
Setelah magrib
Pada pukul 18.00-19.00, kondisi jantung mulai lemah.
Jika Kamu mandi pada jam-jam tersebut, tubuh bisa kaget dan mengalami kematian mendadak.
Selain itu, mandi pada waktu itu dapat meningkatkan terjadinya risiko penyakit paru-paru basah.
Sesudah Isya hingga pukul 24.00
Jantung akan beristirahat sesudah waktu Isya (sekitar pukul 19.00 lewat).
Mandi pada saat itu akan menyebabkan terjadinya kerusakan jantung.
Bahkan, mandi pada waktu itu juga merupakan salah satu penyebab utama Kamu mengalami penyakit reumatik.
Intinya, mandi sesudah pukul 19.00 hingga tengah malam memang tidak disarankan.
Namun bukan berarti Kamu tak boleh mandi, ya.
Kalau ingin mandi karena kegerahan, ini lho waktu yang tepat untuk mandi:
Pagi hari
Mandi pada pagi hari sangatlah disarankan karena air memiliki kandungan ozon yang tinggi, sehingga membuat tubuh Kamu menjadi lebih segar dan awet muda.
Tak hanya itu, mandi pada pagi hari juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Waktu ashar
Mandi setelah ashar bisa meningkatkan risiko kematian mendadak.
Berbeda halnya jika Kamu mandi pada waktu ashar.
Pasalnya akan membuat tubuh Kamu menjadi lebih segar dan mampu meningkatkan kekebalan tubuh.
Hasilnya, Kamu tak mudah terserang penyakit.
Nah, sudah tahu kan kapan waktu mandi yang tidak disarankan, dan waktu yang tepat untuk mandi?
Coba ikuti agar Kamu bisa segar dan tetap sehat. (Nakita/Puri)
Segera Tinggalkan 4 Kebiasaan Tidak Sehat di Kamar Mandi Ini
Kamar mandi atau toilet adalah tempat yang dipenuhi oleh kuman.
Walau sudah dibersihkan secara berkala, namun kita tidak bisa memungkiri banyak kuman bertebaran.
Dan tahukah Anda bahwa ada kemungkinan juga Anda menyebarkan kuman dari kamar mandi ke seluruh rumah Anda?
Ya, itu bisa terjadi karena beberapa dari kita melakukan kebiasaan di bawah ini.
"Karena kamar mandi sering dianggap sebagai tempat yang paling banyak kuman, maka ia cenderung menjadi tempat yang sering dibersihkan,” kata Charles Gerba, PhD, seorang ahli mikrobiologi dan profesor di University of Arizona.
“Namun selain kamar mandi, terkadang kita lupa untuk menjaga kebersihan tangan.”'
Nah, dari tangan inilah kuman kemungkinan tersebar. Apalagi jika Anda melakukan 5 kebiasaan buruk ini di kamar mandi.
Apa saja? Ini laporannya seperti dilansir dari health.com pada Rabu (19/12/2018).
1. Membawa ponsel ke kamar mandi
Kita sudah tahu bahwa kamar mandi adalah tempat yang kotor, mengapa Anda sering membawa ponsel Anda ke sana?
Padahal kuman bisa saja berpindah ke ponsel Anda dan Anda selalu membawa ponsel ke mana-mana. Sehingga kuman mudah tersebar.
"Kuman, termasuk kotoran, dilepaskan ke udara dan bisa mendarat di ponsel Anda. Inilah menuntun mereka menyebar ke luar kamar mandi,” jelas Gerba.
2. Tidak mencuci tangan dengan benar
Dari skala 1 sampai 10, seberapa sering Anda mencuci tangan setelah dari kamar mandi?
Jika kurang dari 5, maka Anda wajib waspada.
Mencuci tangan adalah cara yang paling efektif dan efisien untuk mencegah sakit dan cara standar untuk menyingkirkan kuman di tangan.
Jadi, jika Anda tidak mencuci tangan dengan benar, maka Anda bisa membawa kuman-kuman kamar mandi bersama Anda ketika Anda ke luar dari pintu.
Setidaknya cuci tangan Anda selama 20 hingga 30 detik dengan sabun.
3. Menggunakan sabun batangan
Bukan buruk, tapi sabun batangan masih kalah baik dibanding sabun cair atau sabun khusus cuci tangan.
Belum lagi fakta bahwa ada kemungkinan sabun batangan digunakan banyak orang yang memungkinkan kuman juga tersebar dari satu orang ke orang lainnya.