Nekat Gelar Makan Bersama, Satu Keluarga di Sulawesi Positif Corona, Kondisi Perumahan Kini Mencekam
TRIBUNSTYLE.COM - Tragedi makan bersama berujung petaka kembali terjadi di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Gara-gara nekat adakan makan bersama, satu keluarga di Kota Parepare dinyatakan positif virus corona.
Tak hanya itu, akibat sikap ngeyel satu keluarga ini, para tetangga sekitar pun ikut kena imbasnya.
Kondisi perumahan tempat tinggal satu keluarga yang terangkit virus Covid-19 ini disebutkan begitu mencekam.
Dilansir dari TribunTimur.com, sebanyak tujuh orang yang masih satu keluarga ini positif virus corona.
Satu keluarga ini terjangkit virus Covid-19 melalui transmisi lokal.
Awal mula petaka ini terjadi saat mereka menggelar acara makan kapurung bersama di sebuah perumahan di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Diketahui, kapurung adalah makanan tradisional khas Luwu Raya dengan bahan dasar tepung sagu dan sayur.
Karena itu pula, kasus ini dinamai dengan kluster kapurung.
Dari ketujuh warga itu, lima orang berada di Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki.
Sedangkan dua lainnya di Kelurahan Ujung Bulu, Kecamatan Ujung, Parepare.
Satu lagi masih menunggu hasil swabnya.
Menurut Sekretaris Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19, H Iwan Asaad, meski ketujuhnya adalah keluarga, namun tidak semua satu rumah.
Ketujuh orang tersebut kini ditangani di rumah sakit yang berbeda.
Enam orang dirawat di RSUD Andi Makkasau, dan satu lainnya di RS Sumantri Parepare.
Warga perumahan Diisolasi
Sementara itu, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe menjelaskan, acara makan bersama itu dilakukan di rumah pasien berinisial AM yang kini berstatus positif virus corona.
AM mengundang para kerabatnya untuk datang ke rumahnya makan kapurung bersama.
Akibat kasus ini, warga penghuni perumahan di Kota Parepare, terpaksa harus melalui karantina selama 14 hari.
Taufan menjelaskan, saat ini ada 12 pasien berstatus PDP yang sedang menunggu hasil swab tenggorokan.
Ia mengimbau warga mewaspadai penyebaran virus corona, salah satunya dengan tak mengadakan kegiatan yang melibatkan banyak orang.
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak melakukan perkumpulan dan membuat keramaian karena pasien positif di Parepare adalah transmisi lokal alias sesama warga Kota Parepare," katanya.
Taufan juga menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan langkah tracing dan screening terhadap warga yang pernah melakukan kontak dengan para pasien positif Corona.
Hingga, Jumat (1/5/2020), Dinkes Parepare mencatat sembilan warganya terinfeksi virus corona.
Delapan orang dari kluster kapurung, dan satu orang dari kluster Lambelu.
Kondisi Kota Mencekam
Kluster kapurung dan Kluster Lambelu muncul karena terjadi transmisi lokal.
Menurut Taufan, kondisi di Parepare saat ini mencekam.
Jalanan mulai sepi karena warga memilih berdiam di rumah.
Meski demikian, Taufan menyatakan belum berfikir untuk mengajuka PSBB Pemprov Sulsel untuk dilanjutkan ke Kementerian Kesehatan RI di Jakarta.
Menurutnya, banyak pertimbangan yang harus dipikirkan secara matang-matang sebelum mengajukannya.
Taufan berharap warganya disiplin menerapkan protokol WHO.
“Protokoler dari WHO mengatakan virus corona makanan empuknya adalah orang yang berkumpul banyak.
Namun ada masyarakat yang sepertinya tidak ingin patuh atas kondisi faktual sekarang ini, kerja maksimal tim gugus cukup komprehensif, tapi upaya kita tidak bisa memprediksi datangnya virus jahat ini," katanya.
Sebagian artikel ini sudah tayang di Tribun-timur.com dengan judul Cluster kapurung dan Labelu Bikin Kota Parepare Mencekam, Satu perumahan Diisolasi
Artikel Asli
Artikel Asli