Viral Supermoon di Langit Sumedang, Awan Berbentuk Lafaz Allah Dianggap Pertanda Baik
SUMEDANG, KOMPAS.com - Penampakan bulan penuh atau supermoon dengan awan di bawahnya membentuk lafaz Allah di wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat viral di media sosial, Kamis (7/5/2020) malam.
Foto yang diunggah Jiang Mara sekitar pukul 20.00 WIB ini pun langsung mendapatkan komentar beragam dan dibagikan puluhan pemilik akun lainnya.
Dalam postingannya, pemilik akun Jiang Mara menyebutkan foto supermoon dengan awan berbentuk lafaz Allah tersebut diabadikan di Fenomena Bulan Barusan di atas rumahnya di Desa Cisalak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang.
"Fenomena Bulan Barusan di atas bumi Cisalak Sumedang.. nampak indah sperti membentuk lafadz Alloh.. Subhanalloh..," tulisnya di akun Facebook pribadinya.
Harapan pertanda baik
Banyak warga kemudian berkomentar bernada harapan.
"Subhanalllah, semoga ini pertanda baik," dan banyak ungkapan bernada harapan lainnya membanjiri komentar di akun Facebook Jiang Mara tersebut.
Namun, pemilik akun Facebook lainnya, Agie Elgebbra berkomentar dengan memosting foto yang sama.
"17 jam yg lalu sudah ada yg posting," ucapnya.
Warga takjub
Sementara itu, penampakkan supermoon ini juga membuat sejumlah warga di Kecamatan Tanjungsari dan Kecamatan Jatinangor takjub.
Warga kemudian ramai-ramai memosting foto penampakan supermoon ini menjadi status di akun WhatsApp mereka.
Seperti update status WhatsApp, warga Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor Baharuddin Pabba di wilayah Kecamatan Jatinangor.
"Subhannallah, supermoon di langit Jatiroke, indah sekali. Alhamdulillah masih bisa menikmati keindahan supermoon ini," kata Baharuddin, Kepala Biro Kerjasama dan Hukum IPDN ini kepada Kompas.com, Kamis malam.
Supermoon terakhir di 2020
Supermoon kali ini akan menjadi yang terakhir di tahun 2020. Hal itu disampaikan oleh Peneliti Sains Antariksa LAPAN Bandung, Dr Johan Muhammad kepada Kompas.com, Rabu (6/5/2020).
Johan mengatakan, fenomena serupa baru akan terjadi lagi pada Maret 2021.
“Bulan Purnama akan terjadi pada saat yang cukup berdekatan waktunya dengan saat Bulan berada di titik terdekatnya dengan Bumi (perigee), atau kadang disebut sebagai fenomena supermoon,” tuturnya.
Menurut Johan, supermoon kali ini memiliki keistimewaan.
“Pada bulan ini, fase puncak purnama akan terjadi berdekatan waktunya dengan waktu tenggelamnya Matahari di kebanyakan wilayah di Indonesia,” tutur Johan.
