11 Penyebab Munculnya Bau Tak Sedap dari Organ Kewanitaan
Merdeka.com - Organ kewanitaan milik wanita memiliki aroma sendiri yang sangat khas. Walau dianggap tidak wangi, namun tidak seharusnya menggunakan sabun khusus area kewanitaan untuk mengubah baunya.
Munculnya bau dari vagina sebenarnya merupakan hal yang normal terjadi. Namun munculnya aroma dari organ kewanitaan ini sesungguhnya merupakan hal yang alami dan normal.
Munculnya aroma dari vagina ini biasanya disebabkan oleh cairan yang keluar. Sejumlah aroma organ kewanitaan sesungguhnya cukup normal terutama jika aroma yang muncul tersebut tetap dan tidak mengalami perubahan.
Walau normal terjadi, namun ketika aroma vagina yang keluar ini berbeda terutama jika cukup kuat, maka hal ini perlu diperhatikan. Perubahan ini bisa disebabkan oleh masalah kesehatan yang terjadi.
Sejumlah hal tanpa kamu sadari bisa menjadi penyebab berubahnya aroma dari vagina. Dilansir dari Self, berikut sejumlah hal yang bisa jadi penyebab munculnya bau tak sedap dari vagina.
Berkaitan dengan Menstruasi
Adanya Tampon yang Tertinggal
Terlupa mencabut tampon yang dihunakan bisa menjadi penyebab munculnya bau yang mengganggu ini. Untungnya, masalah ini cukup jarang dialami karena penggunaan tampon yang tidak umum di sini.
Menstruasi
Aroma organ kewanitaan bakal menjadi lebih tajam ketika terjadi menstruasi dan keluar darah. Darah bisa meningkatkan pH tubuh, hal ini bisa membuat aroma vagina ini menjadi berubah karena menstruasi. Masalah ini biasanya bakal menghilang setelah menstruasi usai.
Konsumsi Makanan dan Baru Bercinta
Konsumsi Makanan Tertentu
Selama ini mitos menyebut bahwa nanas atau buah-buahan lain bisa mengubah aroma vagina. Namun pada kenyataannya, perubahan aroma ini bisa terjadi ketika kamu mengonsumsi makanan dengan aroma yang kuat seperti bawang atau mengonsumsi makanan yang tak biasa kamu konsumsi. Hal ini bisa diatasi dengan mengubah jenis makanan yang kamu konsumsi.
Baru Bercinta
Pada wanita yang sudah menikah, perubahan bau organ kewanitaan ini bisa muncul usai kamu bercinta. Tercampurnya cairan serta keringat milik suami dan istri menyebabkan perubahan aroma organ kewanitaan ini. Aroma tak sedap ini bakal menghilang setelah sehari atau setelah kamu mandi, namun juka hal ini tidak kunjung hilang, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Masalah Jamur dan Bakteri
Masalah Jamur
Terjadinya infeksi jamur ini bisa dikenali dengan munculnya sejumlah cairan dan aroma dari vagina. Konsumsi obat khusus infeksi jamur bisa mengatasi masalah ini, namun jika hal ini tidak bekerja, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter.
Infeksi Bakteria
Vaginosis bakterial merupakan infeksi vagina yang paling umum terjadi pada usia 15 hingga 44 tahun. Hal ini terjadi ketika terdapat terlalu banyak bakteri di dalam vagina sehingga mengganggu kondisi kelembapannya.
Masalah ini biasanya dialami oleh mereka yang atif secara seksual. Masalah ini bisa hilang dan tidak bakal mengganggu dengan konsumsi antibiotik.
Penyakit
Trikomoniasis
Munculnya bau tak sedap di organ kewanitaan bisa menjadi tanda penyakit menular seksual bernama trikomoniasis. Masalah kesehatan ini disebabkan oleh parasit yang bergerak di antara orang ketika bercinta. Selain munculnya bau tak sedap dari cairan, hal ini bisa membuat organ kewanitaan menjadi gatal dan munculnya rasa sakit ketika buang air besar.
Penyakit Menular Seksual Lainnya
Gonorrea dan Klamidia juga bisa memnyebabkan munculnya cairan berbau tak sedap. Kondisi ini biasanya tidak menunjukkan gejala lainnya. Ketika mengalami masalah kesehatan ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Penyebab Lainnya
Penyakit Peradangan Panggul
Penyakit peradangan panggul bisa terjadi ketika bakteri dari gonorrea atau klamidia yang tak terobati bergerak dari vagina menuju uterus, ovarium, atau tuba falopi. Kondisi ini ditandai dengan keluarnya banyak cairan berbau tak sedap. Kondisi ini juga bisa menyebabkan rasa sakit di perut bagian bawah dan panggul, pendarahan ketika atau setelah bercinta, demam, menggigil, serta rasa sakit saat buang air kecil.
Baru Berolahraga
Berolahraga juga bisa menjadi munculnya bau tak sedap di vagina setelahnya. Hal ini terjadi karena keringat yang terperangkap di organ kewanitaan sehingga memunculkan bau tak sedap.
Salah Memilih Pakaian Dalam
Jenis pakaian dalam yang kamu gunakan bisa sangat berpengaruh terhadap munculnya aroma di organ kewanitaan. Jenis kain tertentu bisa membuat panas terperangkap dan menyebabkan kondisi lembap sehingga mempengaruhi bakteri dan aroma vagina.
Pilihan bahan pakaian dalam yang paling aman adalah katun. Walau begitu, bukan berarti bahwa seluruh bahan sintetis seperti sutra atau polyester bisa menyebabkan bau tak sedap.
Seperti telah diungkap sebelumnya, munculnya bau pada vagina merupakan sebuah hal yang normal. Walau begitu, ketika cairan yang keluar memunculkan bau tak sedap yang berbeda dibanding biasanya, sebaiknya kamu segera menganggap serius masalah ini. [RWP]