d
Setelah akun Andreas PW, kini muncul lagi pernyataan yang meresahkan warganet terkait akun Bobby Ferdiansyah Irawan yang mengaku tidak punya rasa empati pada petugas medis yang telah mendedikasikan dirinya untuk berjuang di gugus depan wabah corona, Covid-19.
Pada unggahannya dia mengatakan lebih takut tidak punya baju lebaran dari pada mati terkena corona. Katanya, kena wabah atau tidak merupakan kehendak yang Maha Kuasa, bukan campur tangan manusia.
"Maaf yo bapak bapak dan ibu ibu sekalian, kami lebih takut dak punyo baju lebaran daripado dengan Corona, masalah kami mau keno corona atau idak kan itu atas izin Tuhan, kalo Tuhan belum berkehendak kami keno Corona yo dak bakal keno," kata Bobby dalam satu postingannya.
Tidak hanya itu dia mengaku merasa risih dengan tagar ramai-ramai tim medis yang mengunggah tagar 'Indonesia Terserah Kalian', yang merupakan resiko mereka tugas hadapi corona.
"Selain itu kami jugo risih negok para petugas medis bikin pernyataan 'Indonesia Terserah Kalian', lah bukannyo itu sudah menjadi resiko ketika menjadi seorang tenaga medis? Kalo dak mau keno Corona yo dak usah jadi tenaga medis gitu be kok repot, 'dari kami wargo yang dak punyo raso empati.'" tulisnya.
Hanya saja kebenaran siapa penulisnya belum bisa ditelusuri, pasalnya akun tersebut langsung dihapus pemiliknya. Indozone.id berusaha menulusuri akun Bobby Ferdiansyah Irawan namun sudah tidak ada.
Ramai Kecaman Tak Punya Empati Tim Medis
Tulisan seorang pria pemilik akun Andreas PW jadi viral setelah ramai gelombang kecaman di media sosial gara-gara sepelekan usaha tim medis dibalik tagar #IndonesiaTerserah saat tengah adanya pelonggaran atau relaksasi di tengah pandemi wabah corona Covid-19.
Di saat banyak tim medis tengah berjuang di garis depan bertaruh nyawa ada ancaman gelombang lanjutan dari pandemi Covid-19.
Pasalnya ada kebijakan pemerintah lakukan relaksasi saat ini dengan membuka akses tempat-tempat publik.
Saat tengah ada ancaman inilah Andreas PW juga meminta kepada petugas medis untuk mengundurkan diri atau resign dari pekerjaannya jika banyak bicara buat tagar Indonesia Terserah.
Atas tulisannya ini, Andreas PW kemudian membalas kecaman yang datang padanya dengan sebuah permintaan maaf.
Dia kemudian menjelaskan, tidak ada maksud untuk membenci. Bahkan dia saat ini ikuti aturan pemerintah melalui PSBB.
Lalu bagaimana dengan niat mau jabat tangan penderita corona untuk membuktikan benar-benar ada?
"Tidak ada maksud membenci, hanya saya kecewa pada salah satu oknum membuat meme #IndonesiaTerserah. Kenapa harus menyerah justru saya ikuti aturan pemerintah. Kalo beneran menyerah, izinkan rasa tau saya apa benar Covid-19 mematikan? Biarkan saya berjabat tangan maksud saya jika pasrah saya pasrah. Sekali lagi buat seluruh tim medis Indonesia saya mohon maaf jika ada yang kurang baik. #PPNI sekali lagi saya mohon maaf," tulis akun Andreas PW dalam kolom komentarnya.
Klaim Konspirasi Global
Sebelumnya akun Andreas WB ramai dikecam di media sosial, tulisannya banyak discreen shoot yang meremehkan tim medis dan meminta mereka semua mengundurkan diri. Tidak hanya itu dia juga mengklaim kalau wabah corona hanya teori konspirasi global.
"Tak perlu takut, tim medis kalau pasrah resign aja loe, kerja sana jangan banyak bacot sok2 buat kata 'Indonesia Terserah'. Lagi pula kenapa sok panik sok takut Covid-19 ini pun hanya teori konspirasi para kapitalis elite global," tulis akun Andreas yang banyak dicapture oleh media sosial dan menjadi viral.
Tidak hanya melemparkan teori konspirasi global, Andreas juga tidak takut untuk bertemu pasien positif corona dan menjabat tangannya.
Menurutnya Covid-19 hanya ajang pemerintah memanfaatkan dana publik untuk digunakan semaunya dan melalui kebijakannya membuat ekonomi lumpuh dan membuat warga tak berdaya.
"Kalau benar di Jember ada pasien dan bertambah antarkan saya ke rumah pasien tersebut. Saya akan berjabat tangan dengan pasien tersebut, demi Allah saya tidak takut, saya yakini ini teori konspirasi dan pemerintah suka-sukanya membuat ekonomi lumpuh serta mendadak pangajuan RAPBD, APBN, DAK untuk belanja bantuan covid-19 semaunya dan jangan jauh-jauh masyarakat di desa saya tidak merasakan manfaat dan tujuannya tersebut," tulisnya lagi.
"Hidup di desa normal seperti biasa. Saya kesal kepada tenaga medis alay sok-sokan unggah gambar putus asa dan menakut-nakuti masyarakat publik," tambah Andreas.
gambar
Andreas kemudian dihujat publik setelah netizen mempublikasi tulisannya di media sosial. Pemilik akun Facebook Tri Puspita Nirmala pun kemudian membagikan tangkap layar tulisan Andreas tersebut dan menjadi viral.
Dia kemudian menantang Andras untuk datang langsung rumah sakit dan meminta alamat lengkapnya supaya dijemput tim medis untuk mewujudkan impiannya tersebut.
"Andreas p.w monggo ditunggu di RS dr. Soebandi ya..utk.mewujudkan impian sampeyan berpelukan dgn pasien positif Covid-19..atau minta alamat lengkapnya,biar dijemput," tulis Tri Puspita.
Namun tiba-tiba saja akun FB Andraes bak hilang ditelan bumi, tak tampak lagi akunnya di Facebook. Tampaknya di telah menutup akun pribadinya atau membuatnya jadi privacy.